header pta Baru

PA Pulang Pisau Ikuti Zoom MOU Badilag & UIN Padang Serta Kuliah Umum

Written by TimRedaksi-PAPPS on . Posted in Pulang Pisau

Written by TimRedaksi-PAPPS on . Hits: 219Posted in Pulang Pisau

PA Pulang Pisau Ikuti Zoom MOU Badilag & UIN Padang Serta Kuliah Umum

zoommou9nov2022

Pulang Pisau pa-pulangpisau.go.id

Rabu, 9 November 2022 bertempat di ruang Media Center Pengadilan Agama Pulang Pisau, para pimpinan Pengadilan Agama Pulang Pisau yang terdiri dari Ketua, Erpan, S.H., M.H. Wakil Ketua, M. Busyra, S.H.I, Hakim, Nida Farhanah, S.Sy., M.H dan Panitera, Ibramsyah, S.H. menyimak secara virtual pelaksanaan kegiatan Memorandum of Understanding (MoU) Badan Peradilan Agama dan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang serta Kuliah Umum oleh Prof Dr. Mustofa Dasuki Kesba mengenai Prinsip dan Kaedah Hukum Wakaf Serta Penyelesaian Sengketa Wakaf.

zoommou9nov2022 1

Pada kuliah umum tersebut, Prof Dr. Mustofa Dasuki Kesba memulai kuliahnya dengan pembahasan mengenai Tahap Terbentuknya Fikih Wakaf. Sejarah terbentuknya Fikih Wakaf terbagi dalam empat fase yaitu: Fase pertama adalah Fase ijtihad dan landasan doktrinal Fikih Wakaf. Fase kedua: fase percabangan dan perincian. Fase ketiga: fase transformasi dari kerangka Fikih menuju kerangka hukum positif/undang-undang, Fase keempat: Fase ijtihad kontemporer dalam merumuskan ketentuan dan pengelolaan wakaf.

Sedangkan Aturan yang terkait dengan orang yang berwakaf dan pelaksanaan wakaf diantaranya:

  • Kaedah “ketentuan penggunaan wakaf mengikuti persyaratan yang disebutkan oleh orang yang berwakaf”;
  • Kaedah “syarat yang ditetapkan oleh orang yang berwakaf kedudukannya sama seperti teks syariat, dalam hal sama-sama wajib dijalankan, baik mafhumnya atau dalalahnya”;
  • Kaedah “setiap syarat yang bertentangan dengan kitabullah, maka syarat tersebut hukumnya batil”;
  • Kaedah “pada dasarnya, akad dan syarat hukumnya boleh dan sah”;
  • Kaedah “adat yang sudah diketahui bersama hukumnya sama seperti syarat yang ditetapkan”;
  • Kaedah “berdonasi belum sah jika belum ada serah terima”;
  • Kaedah, “wakaf yang dilakukan oleh orang yang sakit parah, hukumnya seperti wasiat, sehingga tidak boleh lebih dari sepertiga;
  • Kaedah-kaedah lainnya yang beredar dalam buku Fikih;

Pada akhir paparannya, Dosen tamu bidang Ekonomi Islam pada Univ. Sains dan Teknologi Islam Pakistan tersebut menyampaikan mengenai perkembangan Undang-Undang Wakaf. Menurut beliau, jika dicermati Undang-Undang Wakaf sejak zaman Dinasti Ottoman hingga sekarang di Negara Timur Tengah maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, Frekuensi pembuatan Undang-Undang Wakaf meningkat sejak pertengahan abad kedua puluh. Kedua, Penyusunan Undang-Undang  wakaf merupakan bentuk usaha untuk memperluas kewenangan negara atas wakaf dalam hal administrasi dan distribusi; Ketiga, Adanya pembatasan bahkan pelarangan terjadinya wakaf untuk keluarga.

“C.A.T. (Cepat, Aktual, dan Terpercaya), Yewtree/Timred”                          

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media