header pta Baru

AL-QUR’AN YANG ISTIMEWA, DITURUNKAN DI BULAN ISTIMEWA, KEPADA MANUSIA YANG ISTIMEWA

Written by Saiful Imran on . Posted in Kuala Pembuang

Written by Saiful Imran on . Hits: 1576Posted in Kuala Pembuang

AL-QUR’AN YANG ISTIMEWA, DITURUNKAN DI BULAN ISTIMEWA, KEPADA MANUSIA YANG ISTIMEWA

 

Selama bulan Ramadhan, Pengadilan Agama Kuala Pembuang menyelenggarakan kultum rutin setiap hari secara online. Acara ini diadakan secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting setelah Shalat Dzuhur waktu setempat. Bertepatan dengan hari Senin tanggal 18 Mei 2020, seluruh pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang menghadiri kultum tersebut di tempat masing-masing secara online. Kultum diisi oleh Dedi Jamaludin, Lc., salah satu Hakim PA Kuala Pembuang yang didampingi oleh Ayu Uswatun Hasanah, A.Md.Kom, salah satu Pegawai PA Kuala Pembuang yang bertindak sebagai moderator;

Dalam kultumnya, pemateri mengajak jamaah untuk terus mengkaji Al-Qur’an dengan mempelajari bacaannya, riwayatnya, sejarahnya, bahasanya, maknanya, tafsirnya dan juga kemukjizatannya. Pemateri menyampaikan bahwa Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa yang di dalamnya diturunkan Kitab Suci Al-Qur’an yang istimewa kepada Nabi yang istimewa yaitu Nabi Muhammad Saw.. Pemateri mengutip ayat 23-24 surat Al-Baqarah ketika Al-Qur’an memberikan tantangan kepada siapa yang ragu terhadap Al-Qur’an untuk membuat tandingan walaupun hanya satu surat saja dengan mengajak siapapun dan sebanyak apapun pendukung untuk bekerjasama, akan tetapi itu tidak pernah berhasil sampai sekarang.

Pemateri menyampaikan bahwa Rasulullah Saw. memiliki semua mukjizat yang dimiliki oleh Nabi-Nabi terdahulu. Diantara Mukjizat Nabi yang sering kita dengar adalah membelah bulan, mengalir air dari jemarinya, memanggil hujan, berkomunikasi dengan pohon, menyembuhan sakit, dll. Kemudian pemateri membacakan bait syair yang berisi keistimewaan Nabi, bahwa beliau sama sekali tidak pernah mimpi basah baik sebelum atau sesudah menjadi Nabi, Nabi juga sama sekali tidak pernah menguap sepanjang masa, tidak ada satu pun binatang yang melarikan diri (liar) dari beliau melainkan semua menjadi jinak, tidak pernah ada lalat hinggap di tubuh beliau yang mulia, Beliau bisa mengetahui sesuatu yang ada di belakangnya seperti beliau melihat sesuatu yang ada di hadapannya, bekas buang air beliau tidak pernah dilihat di permukaan bumi, hati beliau tidak pernah tidur walaupun mata beliau mengantuk/terpejam, bayangan beliau tidak pernah dapat dilihat oleh orang cerdas ketika beliau terkena sinar matahari, dua pundak beliau selalu terlihat lebih tinggi dari pundak orang-orang yang duduk bersama beliau. Dan beliau telah dikhitan semenjak dilahirkan. Bait ini terdapat dalam kitab Maraqil Ubudiyah karangan Syaikh An-Nawawi Al-Bantani halaman 6 cetakan Darul Kutub Ilmiyah Beirut. Kitab ini merupakan kitab penjelasan/Syarah Kitab Bidayatul Hidayah karangan Imam Al-Ghazali.

Pemateri menyampaikan bahwa Al-Qur’an adalah Mukjizat terbesar Rasulullah Saw. dan abadi sepanjang zaman yang telah terbukti dan tak terbantahkan kebenarannya. Al-Qur’an adalah mukjizat, dari segi apapun dilihat ia adalah mukjizat, mukjizat dari segi sastra-bahasa, mukjizat dari segi sejarah, mukjizat dari segi ilmu pengetahuan, dll.. Semakin dikaji semakin terungkap sisi kemukjizatannya dan terus muncul hal-hal baru yang semakin mengukuhkan kemukjizatannya. Pemateri mencontohkan ketika Al-Qur’an menceritakan kisah Ashabul Kahfi yang melarikan diri dikejar-kejar oleh raja yang zhalim beserta tantara kerajaannya dalam Surat Al-Kahfi Ayat 10, Al-Qur’an menggunakan redaksi/kalimat yang setiap kata-katanya mengandung huruf-huruf yang ketika dibaca akan selalu otomatis terbaca dengan ritme yang cepat. Menunjukkan kesesuaian antara cara baca (yang ritmenya cepat) dengan isi kandungan maknanya bahwa kondisi Ashabul Kahfi sedang lari tergesa-gesa cepat-cepat menyelamatkan diri dan mencari persembunyan yang aman. Lalu ketika Ashabul Kahfi telah sampai di dalam gua dan sudah aman dari kejaran Raja dzalim dan Pasukannya, maka mereka berdoa kepada Allah Swt. dan Al-Qur’an menggunakan redaksi/kalimat yang setiap kata-katanya mengandung huruf-huruf yang ketika dibaca akan selalu otomatis terbaca dengan ritme yang lambat, karena mengandung banyak Mad, Gunnah, Ikhfa, Idgham, dll yang mengharuskan dibaca panjang/lama. Menunjukkan kesesuaian cara baca (yang ritmenya lambat) dengan isi kandungan maknanya bahwa kondisi Ashabul Kahfi telah aman dan tenang di dalam gua selamat dari kejaran Raja dzalim dan pasukannya.

Pemateri melanjutkan, bahwa salah satu kemukjizatan Al-Qur’an adalah kemukjizatan secara Ilmu Pengetahuan. Dalam Kitab-kitab Tafsir banyak sekali membahas kemukjizatan Al-Qur’an sari sisi Ilmu Pengetahuan. Seperti Kitab Tafsir Mafatihul Ghaib karya Imam Fakhruddin Ar-Razi, Kitab Tafsir Al-Jawahir fi Tafsir karya Imam Thanthawi Jauhari, Kitab Tafsir al-Ayatul Kauniyah fil Qur’anil Karim karya Zaghlul An-Najar dll.. Pemateri mencontohkan dalam surat Al-Qamar ayat 1 yang menyatakan bahwa Bulan telah terbelah. Hal ini juga tersebut dalam banyak hadis-hasis sahih yang menyatakan bahwa bulan telah terbelah pada zaman Rasulullah Saw. ketika beliau diminta oleh kaum kafir untuk menunjukkan bukti kebenarannya dengan membelah bulan. Pada zaman modern hal ini terbukti oleh Ilmu Pengetahuan dengan ditemukannya manuskrip/artefak peradaban bangsa Persia, India, Maya, dll yang mengungkapkan bahwa mereka melihat bulan pernah terbelah pada zaman dahulu (sezaman dengan Nabi), dan juga oleh hasil penelitian terhadap bulan dengan kecanggihan IPTEK menunjukkan bahwa bulan pernah terbelah. Pemateri juga mencontohkan dalam surat Ar-Rum ayat 2-3 yang menyatakan bahwa Bangsa Romawi telah dikalahkan oleh Bangsa Persia (dalam peperangan besar yang terjadi) di Bumi Terendah. Belakangan baru terbukti bahwa yang di maksud Bumi Terendah itu adalah lokasi dimana Tentara Romawi dikalahkan oleh Tentara Persia terletak di daerah yang merupakan dataran paling rendah di atas muka bumi yang berada beberapa ratus meter di bawah permukaan laut di wilayah Laut Mati.

Pemateri menutup dengan mengajak jamaah untuk senantiasa meningkatkan diri dalam membaca, menghafal dan mengkaji Al-Qur’an setiap saat. Pemateri membaca sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menyatakan bahwa orang yang pandai membaca Al-Qur’an pahalanya sangat besar derajatnya tinggi bersama para malaikat yang mulia di sisi Allah Swt, dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan bersusah payah maka niscaya akan mendapatkan pahala yang ganda, yakni pahala dari bacaannya, dan pahala dari usahanya susah payah belajar dan berusaha membaca Al-Qur’an dengan benar. Al-Qu’an benar-benar kitab suci yang istimewa, yang diturunkan di Bulan Ramadhan yang istimewa, kepada Rasulullah Saw. yang Istimewa. Wallaahu A’lam bish Shawab. (Redaksi/IT);

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media