header pta Baru

RAMADHAN TITIAN MENUJU RAYYAN “PUASA SEBAGAI RIYADHAH MENGENDALIKAN NAFSU MANUSIA”

Written by Saiful Imran on . Posted in Kuala Pembuang

Written by Saiful Imran on . Hits: 632Posted in Kuala Pembuang

RAMADHAN TITIAN MENUJU RAYYAN 

“PUASA SEBAGAI RIYADHAH MENGENDALIKAN NAFSU MANUSIA”

 

“Puasa merupakan bentuk ibadah khusus yang disyariatkan untuk menaklukkan dan memecah hawa nafsu manusia yang seringkali dijadikan pintu masuk syaitan untuk menggoda manusia”, demikianlah salah satu intisari dari kultum di hari kelima pelaksanaan amaliah Ramadhan di Pengadilan Agama Kuala Pembuang pada hari Senin, 04 Mei 2020.

 

Kultum yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting ini dipandu oleh Sudara Khamarullah, S.H. sebagai pembawa acara dan narasumber Bapak Eko Apriandi, S.H., Hakim Pengadilan Agama Kuala Pembuang. Dalam ceramah singkatnya, beliau mengajak kepada kaum muslimin muslimat terkhusus warga Pengadilan Agama Kuala Pembuang untuk mengenali nafsu-nafsu yang ada dalam diri seorang manusia sehingga bisa mengaturnya dan mencapai derajat ma’rifat kepada Allah SWT (Man ‘arofa nafsahu faqod ‘arofa robbahu), karena nafsu dalam diri manusia ada yang berpotensi negatif dan ada yang merupakan nafsu positif.

Pelaksanaan kultum online oleh Eko Apriandi, S.H.

Dalam kultum online tersebut, beliau Menukil sebuah bait dalam Qoshidah Burdah karya Syaikh Al-Busiri bahwa nafsu manusia diumpamakan sepert anak kecil (ath-thifli) yang suka menyusu pada ibunya, sehingga apabila sang ibu mau menyapihnya maka anak kecil tersebut akan tersapih dan berhenti menyusu pada ibunya tersebut.

Beliau kemudian menguaraikan tentang jenis-jenis nafsu dalam diri manusia dengan merujuk pada keterangan kitab Qotrul Ghoits Limasalati Abu Laits karya salah satu ulama Nusantara yaitu Syaikh Nawawi bin Umar Al-Bantany, yang menyebutkan bahwa nafsu manusia terdiri dari 7 (tujuh) jenis yaitu Ammarah, Lawwamah, Mulhamah, Muthmainnah, Radliyah, Mardliyah dan Kamilah

Lebih lanjut beliau mengelaborasi tentang kategori nafsu yang berpotensi negatif yang terdiri dari nafsu Ammarah dan nafsu Lawwamah. Nafsu Ammarah terletak di bagian dada, nafsu ini mendorong manusia untuk mempunyai karakter kikir, tamak, iri hati, dengki, ambisius dan mudah marah/emosi. Nafsu Lawwamah terletak pada bawah dada sebelah kiri (ulu hati), nafsu ini mendorong manusia untuk mempunyai karakter suka menyalahkan orang lain, suka berbuat tipu daya, suka menggunjing, riya’, ujub, bertindak dholim, berkata dusta dan lalai.

Adapun kategori nafsu yang positif yang terdiri dari Mulhamah, Muthmainnah, Radliyah, Mardliyah dan Kamilah. Nafsu Mulhamah terletak pada bawah dada sebelah kanan, nafsu ini mendorong manusia untuk mempunyai karakter dermawan, murah hati, tawadhu, bersegera untuk bertaubat dan sabar. Nafsu Muthmainnah mendorong manusia untuk mempunyai karakter tawakkal, penghambaan kepada Allah SWT, syukur, ridho dan rasa malu. Nafsu Radliyah mendorong manusia untuk melakuan amal yang mulia seperti zuhud, ikhlas, jujur, riyadhah dan menjaga diri. Nafsu Mardliyah mendorong manusia untuk mempunyai akhlak yang baik yang bermuara pada meninggalkan perkara selain Allah SWT dan kelembutan akhlak. Nafsu Kamilah mendorong manusia untuk selalu muroqobah kepada Allah SWT dan menggapai derajat ‘ilmul yaqin, ‘ainul yaqin dan haqqul yaqin

Sebagai pamungkas, beliau mengajak semuanya jamaah kultum online untuk memanfaatkan media puasa bulan Ramadhan untuk mengatur dan mengendalikan nafsu-nafsu manusia yang negatif agar bisa diarahkan kepada motivasi beramal saleh dan berakhlak yang baik sebagai wujud taat kepada perintah Allah SWT (la’allakum tattaqun). (Redaksi/IT)

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media