header pta Baru

Hikmah kedatangan Jamaah Haji warga PTA Palangka Raya di awal tahun baru hijriyah 1446 H

Written by Abdul Ghoni Hamid on . Posted in Berita Utama

Written by Abdul Ghoni Hamid on . Hits: 9Posted in Berita Utama

Pembinaan Mental dan Kultum Oleh YM Drs. Asep Mujtahid, M.H 

Hikmah kedatangan Jamaah Haji warga PTA Palangka Raya di awal tahun baru hijriyah 1446 H”

 

WhatsApp Image 2024 07 15 at 08.28.40 1

 

Palangka Raya ||Senin,9 Muharam 1446 H/ 15 Juli  2024

Pembinaan Mental dan Kultum merupakan program rutin yang diikuti oleh seluruh pegawai Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya. Kegiatan ini diisi dengan kajian keagamaan yang disampaikan oleh petugas yang ditunjuk dan terjadwal setiap pagi senin. Pada Kesempatan pada kegiatan ini yang menjadi pembawa Acara (MC) Nilam Ma’unnatunni’mah. S.H, Pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh Aga Nanda Eko Putra, S.AP, dan Pengisi kultum YM Hakim Tinggi Drs. Asep Mujtahid, M.H serta Pembinaan disampaikan oleh Plh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yaitu YM Hakim Tinggi Drs. H. Bisman., M.H.I

Warga PTA Palangka Raya YM. Dra. Aisyah.,M.H.I dan H, Abdul Ghoni Hamid., S.H.I., M.H.I Baru baru ini telah selesai menunaikan ibadah haji di tanah suci dan Semoga beliau menjadi haji yang mabrur dan mabruroh. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam salah satu haditsnya, yaitu:  

 الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ   

Artinya, “Haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR Muslim)

Ibadah haji merupakan rukun islam ke-lima yang wajib dilaksanakan apabila mampu, hal ini tidak lain karena ibadah yang dilaksanakan ditanah suci ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan menunggu waktu keberangkatan yang lumayan lama. Sehingga Allah Swt mewajibkan dilaksanakan bagi hambanya yang mampu. Mampu dalam artian yaitu tidak ada halangan, niat yang bersih, sehat jasmani rohani, mempunyai harta yang cukup. 

Perintah melaksanakan haji telah termaktub dalam surah Al Hajj ayat 27 yang berbunyi,

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْق

Artinya: "(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."(Al Hajj ayat 27)

Dari ayat diatas kita dapat ambil hikmahnya bahwa bagi yang belum mampu menunaikan Haji juga dapat melaksanakan amalan - amalan yang pahalanya sama atau setara dengan menunaikan haji. Amalan-amalan tersebut antara lain

1. Zikir setelah sholat Subuh berjamaah dan sholat dua rakaat

Selain salat di masjid, zikir setelah sholat Subuh berjamaah dan dilanjut dengan sholat dua rakaat juga memiliki pahala yang melimpah. Berdasarkan sumber yang sama, muslim disarankan untuk selalu berzikir setelah sholat Subuh di masjid sampai matahari terbit. Setelah berzikir, segera lakukan ibadah sunnah sholat dua rakaat. Anjuran beribadah ini tertulis dalam hadis yang berbunyi:

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Artinya:

Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk – dalam riwayat lain: ia menetap di masjid – untuk berzikir kepada Allâh sampai matahari terbit, kemudian ia shalat dua raka’at, maka ia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.[HR at-Tirmidzi, II/481 no.586

2. Sholat Jum’at

Golongan orang-orang yang tidak mampu untuk berhaji, maka shalat Jumat adalah haji bagi kita semua. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits nabi, yaitu: 

  اَلْجُمعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ. وَفِي رِوَايَةٍ: اَلْجُمْعَةُ حَجُّ الْمَسَاكِيْنِ   

Artinya,

“Shalat Jumat adalah haji bagi orang-orang fakir.

Dalam riwayat yang lain: Shalat Jumat adalah haji bagi orang miskin.” (HR Ibnu Abbas).

Di dalam buku Ubah Masalah Jadi Berkah karya Muhammad Abdul Athi Buhairi, dijelaskan bagi muslim laki-laki yang melaksanakan salat Jumat ganjarannya setara dengan pahala haji sunnah.

Sa'id ibn Al-Musayyab mengatakan, "Salat Jumat lebih dicintai bagi kita daripada haji nafilah." Rasulullah SAW adalah orang pertama yang melakukan haji nafilah, yaitu ibadah haji yang bisa diibaratkan sebagai hadiah untuk menghormati Baitullah. Dalam sebuah hadits yang dhaif (lemah) disebutkan bahwa, "Salat Jumat adalah hajinya kaum tidak mampu.

3. Pergi ke Masjid dengan Niat Mencari Ilmu

Masjid bukan hanya tempat untuk melaksanakan ibadah, tetapi juga tempat untuk mencari ilmu dan memperdalam pengetahuan agama. Para ulama dan cendekiawan agama seringkali memberikan ceramah, kajian, dan diskusi keagamaan di dalam masjid. Ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk belajar tentang ajaran Islam.

Dalam salah satu haditsnya, nabi bersabda:  

 مَنْ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لَا يُرِيْدُ إِلاَّ أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْراً أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍ تَاماً حَجَّتُهُ  

 Artinya, “Siapa saja yang berangkat ke masjid, yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR at-Thabrani)

Add comment


Security code
Refresh

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media