CPNS BARU PENGADILAN AGAMA PULANG PISAU DARI LANCANG KUNING KE BUMI HANDEP HAPAKAT
CPNS BARU PENGADILAN AGAMA PULANG PISAU
DARI LANCANG KUNING KE BUMI HANDEP HAPAKAT
Pulang Pisau | pa-pulangpisau.go.id
Meutiah Faradisa, perempuan kelahiran tahun 1998, lebih tepatnya pada tanggal 31 Desember di kota Pekanbaru merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil formasi Analis Perkara Peradilan yang ditempatkan di Pengadilan Agama Pulang Pisau, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Kepindahannya sebagai salah satu penduduk negeri lancang kuning ke bumi handep hapakat menjadi langkah awal perempuan yang akrab dipanggil Mutia ini dalam meniti karirnya. Pendidikan terakhirnya adalah Strata-1 jurusan Ilmu Hukum di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Kota Pelajar, Yogyakarta. Sebelum memulai perantauannya ke Pulau Kalimantan, ia sudah terbiasa dengan dunia perantauan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, yang semula bertempat tinggal dan mengenyam pendidikan di Kota Batam, kemudian diharuskan pindah ke salah satu daerah yang ada di Provinsi Riau karena salah satu dari orangtuanya yang juga bergelut di bidang hukum dipindahtugaskan ke daerah tersebut. Pendidikan bangku Sekolah Menengah Pertama ia tepuh di MTsN Andalan Pekanbaru dan menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atasnya di MAN 1 Pekanbaru. Saat ini, anak pertama dari empat bersaudara ini sedang menyelesaikan pendidikan jenjang Strata-2 atau Magister di Universitas Gadjah Mada jurusan Magister Kenotariatan.
Orangtua dari Mutia sendiri berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara di bawah Kementrian Agama dan Mahkamah Agung. Latar belakang orangtua yang merupakan ASN serta mengenyam pendidikan di bidang hukum itulah kemudian yang menjadi pondasi awal munculnya keinginannya untuk mengabdikan diri pada negara dengan turut melayani masyarakat dibidang hukum dengan mencoba sebaik mungkin dalam seleksi CASN tahun 2021. Dalam hidupnya ia menjadi sosok yang selalu berusaha keras untuk tetap berpegang teguh pada agama dan ridho orangtua. Terdapat sebuah kata-kata yang menjadi salah satu caranya agar bisa terus bertahan di tengah perbedaan budaya dan karakter manusia, bahwa “kita, tidak bisa mengendalikan orang lain, yang bisa kita kendalikan adalah pikiran, tujuan, emosi, dan segala sesuatu yang datangnya dari diri sendiri. Maka, jangan menuntut paham dari orang lain tapi mulailah dengan mengendalikan dirimu sendiri.” Dan last but not least “tidak akan pernah ada jalan tengah dari pembicaraan sebuah masalah jika yang memimpin pembicaraan adalah ego, dan akal sehat tertinggal di ujung jalan”.
Kehadirannya di Pengadilan Agama Pulang Pisau dengan segala bekal yang telah dimilikinya dan tetap membuka diri pada semua keilmuan, kritik, saran, dan perbaikan diri ke arah yang lebih baik lagi diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan Pengadilan Agama Pulang Pisau terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparat peradilan agar dapat bertugas secara profesional dan proporsional serta membantu meningkatkan kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan.
“C.A.T. (Cepat, Aktual, dan Terpercaya), MF/Timred”