DIRGAHAYU MAHKAMAH AGUNG RI KE 75
DIRGAHAYU MAHKAMAH AGUNG RI KE 75
Rabu, 19 Agustur 2020
Peringatan Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung Republik Indonesia ke-75 tahun 2020 berlangsung dalam suasa yang berbeda jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya. Tahun ini untuk pertama kalinya upacara perayaan hari jadi Lembaga Peradilan Tertinggi di Indonesia dilaksanakan secara daring atau virtual. Hampir semua Pengadilan di bawah Mahkamah Agung mengikuti upacara bendera dari kantor masing-masing, tidak terkecuali Pengadilan Agama Waikabubak.
Bertempat di ruang sidang, seluruh pegawai Pengadilan Agama Waikabubak dengan khidmat mengikuti acara upacara peringatan HUT Mahkamah Agung. Selain itu semua peserta juga tetap menggunakan masker sesuai anjuran pemerintah.
Dalam sambutannya Ketua Mahkamah Agung, Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H. menyampaikan “Kondisi saat ini harus dijadikan momentum untuk keberlanjutan dan optimalisasi program moderenisasi peradilan yang telah di canangkan sejak tahun 2018. Selama 75 tahun lembaga Peradilan Indonesia telah melalui berbagi situasi dan kondisi, tantangan dan rintangan dari internal maupun eksternal yang mengubah wajah peradilan Indoneisa semakin baik dari masa ke masa.
Kita juga harus berjuang agar penegakan hukum yang berkeadilan tetap berjalan dengan tetap memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia, untuk itulah Mahkamah Agung mersepon pandemi ini dengan berpijak pada asas keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, dengan menerbitkan surat edaran Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2020, terkait pedoman pelaksaan tugas selama masa pencegahan covid-19 di lingkunagn Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya. Kebijakan sudah mengalami 4 kali perubahana sehingga Mahkamah Agung bersama seluruh element masyarakat memasuki masa adaptasi normal baru.
Momentum ini menjadi waktu yang tepat dalam memaksimalkan pemanfaatan tekonologi informasi, sebagaimana pondasi yang sudah ditetapkan tahun 2018 berupa e-court dan lompatan berikutnya pada tahun 2019 melalui e-litigation memberikan manfaat yang sangat besar dalam mengahdaipi masa krisis ini. Sistem yang telah dibangun membuat peradilan di Indonesia lebih cepat dan efektik dalam merespon tantangan sebagi dampak dari pandemi covid 19. Krisis ini harus dijadikan kesemaptan untuk meningkatkan kinerja lembaga peradilan karena bekerja dengan teknologi pada hakikatnaya adalah bekerja secara efisien dan efektin untuk mencapai hasil yang maksimal sehinggad apat memnuhui kebutuna para pencari keadilan dengan cepat transparan akuntabel dan adil.
Saat ini sedang dilaksanakan uji publik persidangan pidana secara elektronik, sehingga dapat menjadi peraturan Mahakamah Agung dan semoga menjadi kado manis untuk Mahakamah Agung di usia ke 75.
Ketua Mahkamah Agung juga berpesan pada semua Hakim di Indonesia bahwa Hakim adalah benteng terakhir penentu keadilan bagi para pencari keadilan, hakim jangn ragu apalagi takut dalam memutus perkara. sepanjang semuanya dilakukan dalm koridor hukum dan peraturan perundangan-undangan serta tidak melanggar kode etik dan perdoman prilaku hakim. Para hakim harus berani dengan berpegang pada prinsip katakan yang benar itu benar yang batil itu batil sekalipun itu pahit.
Setalah itu acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pembagian hadiah lomba kepada para pemenang dari lomba yang diadakan pada hari sebelumnya. (adm it)