116. Pengadilan Agama Muara Teweh Bersama, Disiplin, Lawan Covid-19
Pengadilan Agama Muara Teweh Bersama, Disiplin, Lawan Covid-19
Muara Teweh | pa-muarateweh.go.id
Pengadilan Agama Muara Teweh mengikuti kegiatan Bincang Virtual Seputar Covid-19 Sesi II yang merupakan salah satu program kerja organisasi oleh Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (PP IKAHI) dengan tema “Bersama, Disiplin, Lawan Covid-19” melalui aplikasi zoom meeting pada hari senin tanggal 09 Agustus 2021. Hadir dalam bincang tersebut Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Sekretaris, Pejabat Fungsional dan Struktural , Serta Aparatur Pengadilan Agama Muara Teweh.
Topik Diskusi pada kesempatan kali ini ialah mengenai Dampak Psikologis di masa Pandemi Covid-19 yang menjadi pemantiknya ialah Dra. Hatma Sapara Shinto Sukirna, M.Sc yang merupakan Alumnus Psikologi Universitas Indonesia . kegiatan ini dihadiri langsung oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai Pelindung PP IKAHI, Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Yang Mulia Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial, Para Ketua Kamar Mahkamah Agung RI, serta para ketua PP IKAHI.
Pemantik menjelaskan mengenai dampak dari kebijakan PSBB dan PPKM Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia dengan data-data yang disajikan. Kemudian juga terkait apa itu stress, bagaimana tanda-tandanya, serta bagaimana cara mengatasinya. Acara dilanjutkan dengan Tanya jawab dengan antusias seluruh peserta mengajukan raise hand. Dalam acara tersebut terangkum ada tiga pertanyaan yang dikumpulkan oleh moderator :
-
Kecukupan Air Putih saat Masa Pandemi
-
Waktu Quality Time Bersama Keluarga
-
Mengatasi stress dengan lingkungan yang tidak mendukung
Ibu Shinto menjelaskan bahwa ketercukupan air putih ini dapat memelihara fungsi ginjal, menghindari dehidrasi, perawatan kulit, mengontrol kalori, memperlancar pencernaan, mengurangi risiko kanker kandung kemih. Terkait pertanyaan Quality Time ini dengan mediskusikan dengan keluarga untuk dapat merencanakan berbagai kegiatan bersama keluarga sehingga dengan membuat waktu keluarga dapat menyenangkan. Pertanyaan terakhir diajukan oleh KPA di PTA Manado menjelaskan lokasi kerja yang sering mati lampu susah menonton youtube dan tidak ada sinyal sehingga tak bisa mengatasi stress sesuai penjelasan ibu Shinto yaiut mengurangi stress dengan menonton. Beliau ibu Shinto menjelaskan bahwa lebih baik mensyukuri apa yang ada, tidak mencari yang tidak ada.
Kegiatan bincang ini diakhiri dengan melakukan perenggangan otot dan melatih pernafasan yang diikuti oleh Seluruh partisipan yang berjumlah 780, yang mana dari hasil pelatihan ini salah satu peserta menyampaikan sudah mulai merasakan rileks badannya.