header pta Baru

370. Kasus Perceraian Meningkat 53%

Written by Memen A. Husni, SE on . Posted in Muara Teweh

Written by Memen A. Husni, SE on . Hits: 565Posted in Muara Teweh

Kasus Perceraian Meningkat 53%

Muara Teweh|pa-muarateweh.go.id 

Sejak tahun 2017 hingga 2021 kasus percerain terus meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik dari tahun 2017-2021 kasus percerain meningkat 53% . data tersebut dikeluarkan pada 25 Februari 2022https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-pertengkaran. Adapun berdasarkan data tersebut mayoritas permasalahan dikarenakan pertengkaran rumah tangga.

Ada beberapa penyebab terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga. Berdasarkan hasil dari Fimela.com ada 8 penyebab utama pertenggaran dalam rumah tangga.

  1. Waktu Luang. Banyak wanita yang kesal saat pasangannya memilih hang out bersama teman-temannya ketimbang dengan sang istri. Waktu luang adalah waktu bersama. Sementara bagi pria, waktu luang adalah waktu bersenang-senang dengan dunianya. Bicarakan hal ini, kapan Anda dan dia boleh bersenang-senang sendiri, kapan harus meluangkan waktu bersama.
  2. Tugas Rumah. Tugas rumah tangga tidak lagi menjadi 100 persen tanggung jawab wanita. Pernikahan masa kini lebih terbuka untuk saling membantu semua hal yang berhubungan dengan urusan rumah. Sayangnya, hal ini justru bisa menjadi sumber pertengkaran
  3. Seks dan Keintiman. Keintiman (seharusnya) menjadi hal yang menyenangkan dalam pernikahan. Tetapi hal ini juga sering memicu pertengkaran. Jika salah satu memiliki gairah yang tinggi, sementara pasangan tidak bisa memenuhi gairah tersebut, akan ada pihak yang kecewa. Pastikan hal ini hanya menjadi pembicaraan privat antara Anda dan pasangan. Jika masalah masih berlanjut, konsultasikan pada ahli kesehatan.
  4. Anak-Anak. Anak adalah anugerah yang indah, titipan Tuhan yang paling berharga. Sayangnya, kehadiran anak dalam pernikahan juga bisa menyebabkan konflik. Perbedaan pola asuh yang diterapkan paling sering menjadi pertengkaran. Bicarakan hal ini dengan bijak berdua, pola asuh mana yang terbaik, karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda. Semarah apapun Anda pada pasangan, jangan pernah melampiaskannya pada anak.
  5. Stres dan Capek. Mengarungi bahtera rumah tangga, ada banyak hal yang dipikirkan. Wanita sering menjadi pihak yang paling capek, mengalami tekanan dan stres. Di lain pihak, suami dan pekerjaannya juga menyebabkan hal yang sama. Pihak yang capek sering menyalahkan pihak lain tanpa alasan atau menyalahkan pihak lain tidak mengerti dirinya.
  6. Orang Tua/Mertua/Keluarga Ikut Campur. Menikah tidak hanya antara Anda dan dia, tetapi juga semua keluarga. Ada pasangan yang ingin berjuang berdua, sehingga jika salah satu keluarga ikut campur dalam rumah tangga, hal tersebut akan memicu pertengkaran. Misalnya saja, ibu mertua mulai ngomel karena rumah Anda tidak rapi, padahal anak Anda memang masih kecil dan sulit diajak rapi. Sudah capek, sering diomeli, maka tidak heran jika wanita sering melampiaskan omelan sang mertua pada suami.(aes)

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media