155. Hakim Agung yang Inspiratif dan Humoris

 Hakim Agung yang Inspiratif dan Humoris

Muara Teweh | Pa-muarateweh.go.id

Senin 14 Maret 2022, Sekretaris Pengadilan Agama Muara Teweh mengikuti undangan dari ditjen Badilag undangan tersebut merupakan undangan daring untuk menyaksikan Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Drs. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M. sebagai Guru Besar UINSA ( Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya) Acara yang juga diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dihadiri oleh Ketua Mahkamah Agung RI, Ketua Komisi Yudisial RI, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, jajaran civitas akademik UINSA dan Pengadilan Agama se-Indonesia.

Acara pengukuhan Guru Besar tidak tetap Prof. Dr. Drs. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M. oleh Rektor UIN Sunan Ampel Bapak Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D., sebelumnya disi dengan menyaksikan profil menggambarkan kehidupan beliau dari sejak kecil hingga sekarang,

Amran kecil dilahirkan sebagai anak sulung dari 10 orang bersaudara pada 24 April 1954, Amran kecil tekun dan rajin belajar memiliki bakat seni menulis bercerita, dan berakting, bakat menulis menjadi bakat yang paling menonjol, amran suadi rutin mengisi cerita radio di daerah belawan dan sudah memiliki penggemar serta cerita yang dibawakannya selalu dinanti oleh pendengarnya, setelah lulus SMA amran melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pribadi yang humoris tidaklah hilang Ketika menginjak bangku kuliah, semua lomba seni dia ikuti mulai dari lomba puisi tingkat nasional, main drama dan teater serta loba bercerita lucu yang merupakan kegemarannya sejak bangku sekolah, ia bahkan pernah menjuarai komedi perorangan atau stand up comedy pada porseni IAIN Se Jawa tahun 1975. Berkat ketekunan, kesungguhan dan kerja kerasnya amran suadi berhasil lulus tepat waktu dengan predikat cumlaude serta menjadi salah satu dari 5 mahasiswa yang lulus tercepat kedua di fakultas syariah dan hukum.

Dalam karirnya amran mengawali dengan menjadi CPNS di pengadilan negeri agama tebing tinggi, kemudian pada tahun 1987 – 1991 menjadi ketua pengadilan agama kisaran, dan pada tahun 1992-1997 beliau menjadi ketua agama medan dan berhasil membawa satuan kerjanya mendapatkan penghargaan dari Presiden Soeharto sebagai pengadilan agama dengan pelayanan prima Se Indonesia. Karir beliau terus naik hingga pada tahun 2017 beliau diangkat menjadi ketua kamar Agama Mahkamah Agung.

Setelah penayangn profil, dilanjutkan dengan orasi iliah dari sang guru besar ketua kamar agama dengan judul “ Jaminan Perlindungan Hak-hak Perempuan dan Anak Berbasis interkoneksi sistem” Dimana pada orasinya beliau menyinggung putusan pengadilan hanya menjadi “Macan Kertas” yang bermakna berwibawa dalam tulisan, hampa dalam pelaksanaan. Kemudian setelah penyampaian orasi acara dilanjutkan dengan pengukuhan Guru Besar Tidak Tetap Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Bapak Prof. Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D ( El Matadore)