header pta Baru

11. Dua Gelas Kopi Pahit

Written by Saiful Imran on . Posted in Muara Teweh

Written by Saiful Imran on . Hits: 568Posted in Muara Teweh

SECANGKIR KOPI PAHIT 1.jpg

Dua Gelas Kopi Pahit

Muara Teweh│pa-muarateweh.go.id

Pada suatu pagi seseorang ayah meminta anaknya untuk membuatkannya dua gelas kopi. Dia meminta agar gula dari kopi tersebut dipisahkan. Mendengar permintaan dari ayahnya, anak tersebut langsung membuat dua gelas kopi tersebut. Setelah selesai kopi tersebut di bawa oleh si anak kepada ayahnya. 'Duduklah nak, ada yang akan ayah ajarkan kepadamu' kata si ayah. Mendengar hal tersebut si anak lansung duduk di kursi sebelah meja tempat kopi itu di letakan.

Si ayah bertanya 'Apakah kopi ini sudah kamu beri gula'? Seperti permintaan ayah, saya tidak memberinya gula, jawab si anak. 'Kalau begitu minumlah' kata si ayah. Setelah si anak meminum kopi tersebut, ayahnya bertanya 'bagaimana rasanya? Pahit yah jawab si anak. 'Coba kamu tambahkan satu sendok gula, lalu kembali minum. Bagaimana rasanya'? Masih pahit yah, jawab si anak.

Sekarang kamu tambah satu sendok gula lagi dan coba kembali di minum, bagaimana rasanya. Sedikit manis yah, jawab si anak kembali. Sekarang coba kamu tambahkan satu sendok lagi dan kamu coba lagi, bagaimana rasanya. Mendengar permintaan si ayah tersebut si anak lansung saja menjawab tanpa meminum kopi tersebut. 'Jika di tambah gula lagi pastilah rasannya tambah manis yah.

Jika begitu coba kamu masukan tiga sendok gula kedalamnya, lalu coba rasakan seperti apa rasannya. Dengan perasaan bingun si anak menuruti permintaan si ayah. Setelah memasukan tiga sendok gula kedalam kopi tersebut si ayah bertanya. 'Bagaimana rasanaya'? Tidak enak yah, terlalu manis, aku lebih suka rasa yang pertama dari pada rasa yang seperti ini' jawab si anak.

Jika begitu coba kamu ambil sebuah gelas yang lebih besar di dapur dan campurkan kedua kopi ini. Setelah itu bagi sama banyak kedua kopi tersebut ke gelasnya masing-masing. Seteleh mengerjakan semua itu, coba kamu minum bagaimana rasanya. Mendengar perkataan sang ayah, anak tersebut lansung mengerjakannya. Setelah semuanya selesai si anak berkata 'rasanya pas yah, tidak manis dan juga tidak pahit. Aku lebih suka rasa yang seperti ini dari pada rasa yang sebelumnya, kata si anak.

Begitulah hidup nak, memang ketika kita berada pada tingkat paling bawah kita merasakan kepahitan dan beranggapan bahwa mereka yang berada pada titik paling atas itu senang. Namun pada kenyataannya mereka juga tidak sesenang itu. Namun kita dapat memperoleh kesenangan itu dengan cara berada pada titik tengah dengan kadar yang pas. Oleh sebab itu jika kamu nanti mempunyai kelebihan, sedekahkanlah kepada orang lain agar kehidupanmu tetap seimbang.

Seperti gelas kopi yang manis tadi, ketika rasa manisnya kita campurkan dengan kopi yang pahit tanpa gula. Maka kedua kopi itupun terasa sama-sama enak. Begitu juga dengan kita manusia, ketika kita membagi rejeki kita kepada orang lain, maka kita akan sama-sama merasakan kepuasan. Kepuasan yang kita dapatkan itu bukan hanya kepuasan lahir tapi juga kepuasan batin.

Kesimpulan

Terkadang kita yang merasa kekurangan sering mengeluh dengan apa yang kita miliki. Namun mereka yang memiliki kelebihan tersebut juga merasakan gelisah dengan apa yang dia miliki. Dia juga tidak tenang dengan apa yang dia miliki. Merasa gelisah, takut kehilangan, takut miskin, takut di bunuh orang atapun ketakutan lainnya.

Namun berbeda hasilnya jika yang di milikinya itu di berikannya kepada mereka yang membutuhkan. Rasa beban yang ada dalam hidupnya itu pasti akan terbayar akan sebuah keihlasan. Rasa takut tersebut akan hilang dengan sebuah keihlasan yang hadir dalam hidupnya.

KARENA KEKAYAAN YANG SEBENARNYA ITU BUKAN DARI HARTA, NAMUN DARI HATI

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media