header pta Baru

JUJUR MENYADARI KESALAHAN

Written by Saiful Imran on . Posted in Kuala Pembuang

Written by Saiful Imran on . Hits: 1278Posted in Kuala Pembuang

JUJUR MENYADARI KESALAHAN 

C:\Users\WINDOWS7\Downloads\WhatsApp Image 2020-04-29 at 12.55.20.jpeg

KULTUM RAMADHAN: Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang,                           Hj. Susilawati saat menyampaikan Kultum pada hari Rabu, 29 April 2020. 

Pengadilan Agama Kuala Pembuang Memasuki hari keenam Bulan Suci Ramadhan  tahun 1441 H, Pengadilan Agama Kuala Pembuang kembali melanjutkan kegiatan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) setelah sholat dzuhur. Pada kesempatan kali ini, yang menyampaikan Kultum adalah Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang, Hj. Susilawati.

Di tengah pandemi Virus Corona Disease (Covid-19) ini, dalam rangka pencegahan penyebaran pandemi Virus Corona Disease (Covid-19), maka kegiatan Kultum dilaksanakan secara online dengan mengunakan aplikasi Zoom Meetings sebagai media untuk berkoordinasi dari jarak jauh karena ada beberapa pegawai yang WFH (Work From Home). 

C:\Users\WINDOWS7\Downloads\WhatsApp Image 2020-04-29 at 12.54.59.jpeg

KULTUM ONLINE: kegiatan Kultum pada hari keenam puasa Bulan Suci Ramadhan tahun 1441 H dilaksanakan dengan mengunakan aplikasi Zoom Meetings, diikuti oleh Ketua, Wakil Ketua, seluruh Hakim, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional, Pegawai serta PPNPN Pengadilan Agama Kuala Pembuang.

Pada kesempatan Kultum kali ini, Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang, Hj. Susilawati. mengupas tentang Jujur Menyadari Kesalahan

Dalam kultum tersebut diingatkan bahwa tidak ada yang lebih mengancam diri kita, daripada keburukan diri kita sendiri. Kita pasti punya kesalahan, kita pasti tidak suci dari dosa. Akan tetapi yang lebih berbahaya adalah jikalau kita tidak mau jujur untuk mengakui bahwa kita berbuat kesalahan dan punya dosa. 

Kalau kita kehilangan kemampuan untuk jujur (mengakui kesalahan), maka kita akan kehilangan kemampuan untuk memperbaiki diri kita dan kalau kita tidak bisa memperbaiki diri kita, maka hidup kita akan senantiasa terancam oleh keburukan diri kita sendiri.

Sebagai contoh ada seseorang yang dizholimi oleh orang lain, kemudian dia bertekad untuk membalas dengan kezholiman yang lebih berat. Tentu saja ini bukanlah jalan yang baik, karena orang itu sesungguhnya malah mengundang datangnya keburukan yang lebih besar lagi kepada dirinya sendiri.

Kenapa orang tidak mau jujur pada diri sendiri, karena orang suka terjebak oleh topeng berupa pangkat, kedudukan, kekayaan, gelar dan lain sebagainya. Padahal semua itu sama sekali tidak identik dengan kemuliaan. Hanya karena merasa kaya raya, merasa bergelar banyak, merasa terkenal kemudian ia merasa selalu benar, padahal tidaklah demikian.

Oleh karena itu, kemampuan untuk jujur menyadari bahwa diri kita tidak mungkin luput dari salah dan dosa adalah jika kita punya kerendahan hati, dan rendah hati itu berakar dari keimanan yang kuat kepada Allah SWT. 

Rasulullah SAW Bersabda: "Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah SWT. yang jujur mengakui kesalahan diri kita, kemudian bertaubat dan memperbaiki diri kita. Aamiin yaa Robbal Aalamiin.

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media