Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H
Kuala Pembuang | pa-kualapembuang.go.id
Seruyan – Sabtu, 08 Oktober 2022. Segenap Pimpinan, Hakim dan Pegawai PA Kuala Pembuang mengucapkan: “Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabi’ul Awwal 1444 Hijriah. Meneladani uswah hasanah Rasulullah sebagai inspirasi dan pedoman dalam menjalani kehidupan”.
Salah satu bentuk ekspresi rasa cinta kita kepada baginda Rasulullah adalah merasa gembira dengan momen peringatan kelahiran Rasulullah. Istilah momen hari kelahiran Rasulullah masyhur disebut sebagai maulid/maulud/milad.
Banyak hikmah dan keistimewaan yang terkandung di dalam sejarah kehidupan Rasulullah, mulai dari kelahiran secara maknawi dengan penciptaan nur Muhammad, kelahiran secara dhahir, keistimewaan hari kelahirannya, keistimewaan namanya, keistimewaan ihwalnya, keistimewaan dimensi kerasulannya hingga keistimewaan yang dianugerahkan kepada umatnya.
Menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathâ’if al-Ma’ârif fî mâ li Mawâsim al-‘Âm min al-Wadhâ’if, lahirnya Nabi Muhammad SAW diistimewakan karena nur Muhammad diciptakan sebelum ditiupkannya ruh kepada Adam AS. Dengan demikian, Nabi Muhammad adalah prima causa atau penyebab utama diciptakannya manusia dan alam semesta (al-maqshûd min khalqil nau’il insâniyyi).
Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Husnul Maqashid fi Amalil Mawlid mengutip penjelasan Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi menyebutkah bahwa ada 4 (empat) hikmah di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW pada hari Senin, bulan Rabiul Awwal. Pertama, Senin adalah hari di mana Allah SWT menciptakan pohon. Hari Senin mengingatkan pada penciptaan makanan pokok, rezeki, aneka buah, dan ragam kebaikan yang menjadi logistik dan asupan manusia serta menyenangkan hati mereka. Kedua, secara etomologi, kata “Rabi” berarti musim semi sebagai isyarat optimistis. Ketiga, musim semi merupakan musim yang paling tepat (adil) dan terbaik sebagaimana syariat Nabi Muhammad SAW yang paling adil (paling toleran). Keempat, Allah SWT memang ingin memuliakan waktu tersebut karena kelahiran Nabi Muhammad SAW. Seandainya Nabi dilahirkan pada waktu mulia yang sudah ada, niscaya orang mengira bahwa Nabi menjadi mulia karena dilahirkan pada waktu mulia.
Syaikh Nawawi Al-Bantani di dalam Kitab Muroqqil ‘Ubudiyah Syarah Bidayatul Hidayah menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan manusia yang sempurna, beliau mempunyai 10 (sepuluh) kekhususan sifat yang tidak dimiliki oleh umatnya, yang meliputi: Nabi Muhammad SAW tidak pernah mimpi basah (ikhtilam) selama masa hidupnya, tidak pernah menguap selama masa hidupnya, binatang-binatang tunduk dan patuh kepadanya, lalat tidak pernah hinggap di tubuh Nabi yang indah sampai kapanpun, beliau dapat melihat apa yang ada di belakang beliau, seperti halnya melihat apa yang ada di depan, air seni Nabi tidak pernah terlihat bekasnya, hati Nabi Muhammad SAW tidak pernah tertidur, meskipum mata beliau terpejam, bayangan Nabi tidak pernah terlihat, meskipun di tengah terik matahari, kedua pundak Nabi selalu paling tinggi saat duduk bersama dan Nabi telah berkhitan ketika dilahirkan. (Redaksi/EAN)