Kusnanto : “Tak Ada Kata Lelah Dalam Pengabdian”
Kusnanto : “Tak Ada Kata Lelah Dalam Pengabdian”
Kuala Kurun│pa-kualakurun.go.id
Kuala Kurun – Mengenal lebih mendalam salah satu profil pegawai Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II yaitu Kusnanto. Ia dikenal sebagai sosok Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) yang sederhana dan pandai dalam berbagai hal masalah pertukangan. Lewat tangannya terlahir berbagai karya instalasi kayu di Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II mulai dari kursi, meja sampai dengan desain ruang sidang maupun media center Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II. Keahliannya tersebut ia dapatkan secara otodidak sejalan dengan pengalaman yang pernah ia lalui.
Pria kelahiran Tumbang Anjir, 20 Oktober 1998 silam ini merupakan suami dari seorang perempuan yang bernama Dahlia sekaligus ayah muda dari seorang anak bernama Adrian Pradipta Amzari. Kusnanto lahir tumbuh dengan didikan kedua orang tuanya yang bernama Karsono dan Nurmiwati. Putra asli Kabupaten Gunung Mas, daerah yang dikenal dengan motto “Habangkalan Penyang Karuhei Tatau” mengenyam Pendidikan di SD Negeri 3 Tampang Tumpang Anjir, SMP Negeri 4 Kuala Kurun, dan SMA Negeri 1 Kuala Kurun.
Sudah lebih kurang 1 (satu) tahun Kusnanto mengabdikan diri sebagai Pegawai Pemerintah Non Negeri (PPNPN) di Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II. Baginya pengabdian yang ia jalani saat ini merupakan proses pembelajaran sekaligus menimba ilmu baru yang sebelumnya Ia belum pernah dapatkan. Tak hanya itu baginya dalam sebuah pengabdian juga tak mengenal kata lelah untuk memberikan yang terbaik. Berkumpul dan bersosialisasi dengan pegawai PA Kuala Kurun lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia membuatnya kembali memaknai keberagaman dan kebersamaan.
Kusnanto berharap dengan segala usaha dan perjuangannya yang saat ini di jalankan dapat menjadi tauladan bagi keluarga kecilnya baik menjadi sosok suami panutan untuk istrinya maupun ayah yang baik untuk anaknya. Dimana ia teringat sebuah kata dari seorang ulama KH. Ahmad Dahlan yang menjadi inspirasinya yaitu menerangkan bahwa “Warisan terbesar seorang ayah adalah dapat membuat keluarganya sebagai teladan”.
“Bravo PA Kuala Kurun!” (UN - TI).