149. Ketua PA Muara Teweh Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 Bersama Pj. Bupati Barito Utara dan Unsur FKPD Barito Utara
Ketua PA Muara Teweh Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 Bersama Pj. Bupati Barito Utara dan Unsur FKPD Barito Utara
Muara Teweh|pa-muarateweh.go.id
Muara Teweh, 02 Juni 2025 Ketua Pengadilan Agama Muara Teweh H. Mulyadi, Lc., M.H.I. menghadiri undangan Pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang dilakasanakan di halaman Kantor Bupati Barito Utara.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Pj. Bupati Indra Gunawan, SE., M.P.A dan dihadiri Sekretaris Daerah, Asisten Setda, Unsur FKPD, Kepala Perangkat Daerah dan Undangan Terkait Lainnya.
Penjabat Bupati Barito Utara, Indra Gunawan, SE.,M.P.A mengajak masyarakat Kabupaten Barito Utara untuk menjadikan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
"Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” Serunya.
Hal ini di sampaikannya pada saat bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Republik Indonesia (BPIP RI) pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Kabupaten Barito Utara tahun 2025.
Dalam amanatnya, Kepala BPIP RI menyebut bahwa, hari lahir pancasila adalah hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis, dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarus utamakan pancasila di berbagai lapisan masyarakat.
Semua ini bertujuan agar pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata. Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian pancasila. (m2n)