Harap Tunggu...

» Muara Teweh » 203. Brimo “Inspirasi Kisah Resepsionis Hotel”
203. Brimo “Inspirasi Kisah Resepsionis Hotel”
  

Brimo “Inspirasi Kisah Resepsionis Hotel”

Muara Teweh|pa-muarateweh.go.id

Briefing Morning Rabu Tanggal 10 Mei 2023 disampaikan oleh hakim yang mulia Bapak Abdurahman Sidik, S.H.I, dalam sajiannya beliau menceritakan sebuah kisah yang menyentuh dan menggugah semangat khususnya pada bidang pelayanan di Pengadilan Agama Muara Teweh.

Suatu malam saat badai melanda, seorang pria tua dan istrinya memasuki lobi sebuah hotel kecil di Philadelphia, Amerika Serikat. Mencoba selamat dari badai, pasangan ini mendekati meja resepsionis agar dapat bermalam.

“Bisakah Anda memberikan kami sebuah kamar?” tanya sang suami.

Petugas resepsionis, seorang pria ramah, dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota itu. “Semua kamar terpakai,” kata resepsionis. “Tapi aku tidak mungkin membiarkan Anda, pasangan yang baik ini menebus hujan pada pukul satu pagi. Mungkin Anda mau tidur di kamar saya? Memang bukan kamar suite, tapi cukup baik untuk membuat Anda tidur dengan nyaman malam ini.”

Ketika pasangan itu terlihat bingung, pemuda itu berkata, “Jangan khawatir tentang saya, saya tidak akan berada di kamar itu.”

Akhirnya pasangan itu setuju.

Saat ia membayar tagihan keesokan harinya, pria tua itu berkata kepada resepsionis, “Kamu seorang manajer yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik ini. Mungkin suatu hari nanti aku akan membangun satu untuk Anda.”

Suatu malam saat badai melanda, seorang pria tua dan istrinya memasuki lobi sebuah hotel kecil di Philadelphia, Amerika Serikat. Mencoba selamat dari badai, pasangan ini mendekati meja resepsionis agar dapat bermalam.

“Bisakah Anda memberikan kami sebuah kamar?” tanya sang suami.

Petugas resepsionis, seorang pria ramah, dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota itu. “Semua kamar terpakai,” kata resepsionis. “Tapi aku tidak mungkin membiarkan Anda, pasangan yang baik ini menebus hujan pada pukul satu pagi. Mungkin Anda mau tidur di kamar saya? Memang bukan kamar suite, tapi cukup baik untuk membuat Anda tidur dengan nyaman malam ini.”

Ketika pasangan itu terlihat bingung, pemuda itu berkata, “Jangan khawatir tentang saya, saya tidak akan berada di kamar itu.”

Akhirnya pasangan itu setuju.

Saat ia membayar tagihan keesokan harinya, pria tua itu berkata kepada resepsionis, “Kamu seorang manajer yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik ini. Mungkin suatu hari nanti aku akan membangun satu untuk Anda.”

Resepsionis itu memandang mereka dan tersenyum. Mereka bertiga malahan tertawa. Ketika mereka pergi, pasangan tua ini selalu mengingat resepsionis itu sangat membantu dan luar biasa, bagaikan menemukan orang-orang ramah di tengah orang yang tidak mudah membantu.

Nama pria tua itu adalah William Waldorf-Aster, dan bangunan megah itu adalah Waldorf-Astoria Hotel. Petugas muda yang menjadi manajer pertama itu adalah George C. Boldt. Petugas muda ini pernah mengatakan bahwa suatu saat ia akan menjadi manajer salah satu hotel paling glamor di dunia.

pesan yang bisa diambil adalah tingkatkan pelayanan unggul dari hati dan lakukan dengan simpati, terapkan dan sesuaikan pada bidang pelayanan di pengadilan agama muara teweh. (Spd)