ALLAH MENJAWAB DO’A SESUAI WAKTU DAN KEHENDAKNYA
(KULIAH TUJUH MENIT RAMADLAN HARI KE-24)
Kuala Pembuang │pa-kualapembuang.go.id
KUALA PEMBUANG – Kamis, 06 Mei 2021. “Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, sedangkan engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa, sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan do’a) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki”. M. Misbahul Ulum, S.H.I. memulai Kultumnya dengan mengutip salah satu hikmah yang termaktub dalam kitab Al-Hikam karya Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandari.
Foto: Panmud Permohonan saat mengisi Kegiatan kuliah tujuh menit di Mushallah Baitul Atiq
Pengadilan Agama Kuala Pembuang (06/05/2021)
Dalam kegiatan Kultum tanggal 24 Ramadlan 1442 Hijriah yang dipandu oleh Maedi Sandi, Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Kuala Pembuang ini menjabarkan bahwa kesungguhan kita meminta dan kehusyukan kita berdoa jangan sampai membuat kita putus asa ketika doa kita belum dikabulkan. Karena pada dasarnya, doa adalah permohonan, permintaan dan bukan perintah kita kepada Allah SWT. Tidak ada daya paksa dalam do’a, kita hanya meminta dan berharap.
Ketika Allah SWT menjanjikan ijabah (menjawab) doa kita, maka menjadi hak prerogatif Allah SWT sepenuhnya untuk mengabulkan doa kita dengan apapun dan di waktu Allah kehendaki. Bisa jadi yang diberikan Allah SWT. sebagai jawaban atas doa kita bukanlah sesuatu yang kita minta, namun harus kita yakini Allah SWT. telah pilihkan yang terbaik untuk kita. Pun demikian, ada kalanya Allah memberikan jawaban atas doa kita bukan di waktu yang kita inginkan, namun haruslah kita yakin bahwa Allah memberikan di waktu yang tepat.
Foto: Pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang saat mengikuti
Kegiatan kuliah tujuh menit di Mushallah Baitul Atiq (06/05/2021)
Dalam Kultum yang dilaksanakan di Mushallah Baitul ‘Atiq Pengadilan Agama Kuala Pembuang tersebut, disampaikan juga penggalan ayat 216 Surah Al-Baqarah yang artinya, “..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia sangat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”.
Di penghujung Kultum, M. Misbahul Ulum mengajak hadirin untuk senantiasa bersungguh-sungguh dalam berdoa dan berbaik sangka kepada Allah SWT. Kita adalah hamba yang hanya bisa meminta, biarlah Allah pilihkan yang terbaik untuk kita di waktu yang Allah kehendaki. (Redaksi/MU)