KULTUM RAMADHAN HARI KE-21
“MENGUBAH TAKDIR DENGAN DO’A”
Foto: CPNS PA Kuala Pembuang saat menyampaikan Kultum Ramadhan
di musholla PA Kuala Pembuang (03/05/2021)
Kuala Pembuang│pa-kualapembuang.go.id
KUALA PEMBUANG – Senin, 03 Mei 2021. Salah satu CPNS PA Kuala Pembuang, Maziyah Cahyaning Shiyam, S.H, berkesempatan untuk sharing ilmu dalam kegiatan kultum di hari ke-21 Ramadhan 1442 Hijriyah dengan topik pembahasan mengulas terkait mengubah takdir dengan do’a.
Mengawali kultum, Maziyah menyampaikan janji Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Ghafir ayat 60 yang menyebutkan bahwa apabila seorang hamba berdo’a kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memperkenankannya. Dalam Hadist riwayat Ibnu Hiban dan Hakim, Rasulullah SAW juga bersabda: “Tidak ada yang dapat mengubah takdir, kecuali dengan do’a dan tidak ada yang dapat menambah usia kecuali kebaikan”.
Selanjutnya, CPNS asal Gresik tersebut menjelaskan bahwa saat eorang hamba berdo’a, Allah SWT akan menguji hamba-Nya tersebut dalam menanti jawaban dari setiapdo’a yang dipanjatkan. Allah SWT akan menjawab do’a hamba-Nya dengan 3 (tiga) cara, yakni: (1) Saat hamba berdo’a, Allah SWT akan langsung menjawabnya. Contohnya ketika Nabi Zakaria AS meminta untuk diberikan keturunan, pada saat itu juga Allah SWT memberikan istrinya kehamilan; (2) Allah SWT akan memberikan jawaban do’a di saat hamba-Nya sanggup menerimanya dan di waktu terbaik menurut-Nya. Contohnya pada saat Allah SWT menjawab do’a Nabi Muhammad SAW yang meminta arah kiblat di pindahkan dari Baitul Maqdis ke arah Masjidil Haram, do’a Nabi Muhammad SAW tersebut baru dikabulkan oleh Allah SWT tiga tahun setelah hijrah; dan (3) Allah SWT akan mengganti dengan yang jauh lebih baik. Sebagai contohnya Maziyah mencontohkan dirinya sendiri yang saat ini ditakdirkan untuk mengabdi di PA Kuala Pembuang, sedangkan do’a yang dipanjatkan selama ini berharap dapat penempatan di Pulau Jawa, maka dia selalu berkhusnudzan do’anya akan diganti dengan yang lebih baik.
Di akhirkultumnya, Maziyah membacakan kalimat yang ia kutip dari buku “Sepatu Dahlan” yang selama ini menjadi reminder saat ia berada di titik terendah dalam hidupnya, yaitu sebagai berikut: “Jika semua yang kita hendaki terus kita miliki, dari mana kita belajar ikhlas. Jika semua yang kita impikan segera terwujud, dari mana kita belajar sabar. Jika setiap do’a kita harus dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar ikhtiar. Seseorang yang dekat dengan Allah, bukan berarti tidak ada air mata. Seseorang yang taat pada Allah, bukan berarti tidak ada kekurangan. Seseorang yang tekun berdo’a, bukan berarti tidak ada masa-masa sulit. Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Allah SWT Maha tau apa yang terbaik bagi hamba-Nya”.
Sebagai penutup, Maziyah berpesan untuk tetap sabar dan terus berdo’a khususnya di momen 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini dalam menghadapi ujian hidup masing-masing. Terus berbaik sangka dengan scenario dari Allah SWT dan selamat menimba ilmu di universitas kehidupan. (Redaksi/MCS)
KULTUM RAMADHAN HARI KE-17 “MENJADI TELADAN DALAM BERBUAT BAIK” Selanjutnya