PPPK Pengadilan Agama Sukamara Ikuti Orientasi Swakelola Belajar (Swajar) dari Pusdiklat MA RI

Jumat, 24 Oktober 2025 — Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Badan Strategi Kebijakan dan Diklat (BSDK) Mahkamah Agung Republik Indonesia mengadakan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan pendekatan inovatif, yaitu Swakelola Belajar (Swajar).
Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai tugas dan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta menanamkan nilai dan etika yang berlaku di lingkungan instansi pemerintah. Orientasi yang berlangsung selama 15 hari kalender ini diharapkan dapat membentuk PPPK yang profesional, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi kemajuan lembaga peradilan.
Kegiatan orientasi diikuti oleh 9.256 peserta PPPK dari berbagai satuan kerja di seluruh Indonesia, termasuk PPPK Pengadilan Agama Sukamara. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 24 Oktober 2025, pukul 08.00 WIB tersebut berlangsung lancar dan penuh antusiasme.
Selama orientasi, para peserta dibekali dengan berbagai materi yang relevan, meliputi kebijakan pemerintah terkait PPPK, hak dan kewajiban sebagai ASN, serta aspek teknis pelaksanaan tugas seperti penggunaan sistem informasi dan prosedur kerja yang efektif. Menariknya, orientasi ini dirancang tanpa sesi daring (Zoom Meeting), melainkan menggunakan metode pembelajaran mandiri dan kolaboratif.
Salah satu poin penting dalam kegiatan ini adalah pengenalan tugas dan fungsi ASN PPPK. Peserta diharapkan memahami peran mereka dalam mendukung kinerja Mahkamah Agung, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan pelayanan publik. Nilai-nilai dasar ASN seperti integritas, profesionalisme, dan pelayanan prima juga ditanamkan melalui berbagai kegiatan interaktif. Selain itu, aspek etika dalam berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, maupun masyarakat turut menjadi perhatian utama.
Dengan pendekatan Swajar, orientasi ini memberikan fleksibilitas bagi para peserta untuk belajar sesuai kecepatan dan gaya masing-masing. Inisiatif ini diharapkan dapat melahirkan ASN yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai organisasi dan etika pemerintahan.
Pusdiklat Mahkamah Agung menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan program pelatihan yang relevan, adaptif, dan berorientasi masa depan, guna mewujudkan aparatur negara yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. (Rat/CA/redpaskr)