Harap Tunggu...

» Sampit » Pengelola Keuangan PA Sampit Kelas IB Ikuti Pentol KPPN Sampit
Pengelola Keuangan PA Sampit Kelas IB Ikuti Pentol KPPN Sampit
  

Pengelola Keuangan PA Sampit Kelas IB Ikuti Pentol KPPN Sampit

Sampit, 02 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB Pengelola Keuangan Pengadilan Agama Sampit yang terdiri dari Pejabat Pembuat Komitmen Isnaniyah, S.Ag., Bendahara Pengeluaran Umi Watini, A.Md. serta Kasubbag PTIP Raudah, S.H. mengikuti kegiatan Pendampingan Teknis Online KPPN Sampit terkait Revisi Hal. III DIPA dan Tata Cara Pembayaran Tagihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada katalog Elektronik versi 6 secara daring melalui aplikasi Teems Meeting bertempat di Ruang Sekretaris.

Kegiatan ini berdasarkan undangan dari Kepala KPPN Sampit Nomor: S-513/KPN.1804/2025 hal Undangan Pendampingan Teknis Online KPPN Sampit terkait Revisi Hal. III DIPA dan Tata Cara Pembayaran Tagihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada katalog Elektronik versi 6.

Diselenggarakannya kegiatan Pendampingan Teknis Online KPPN Sampit (PENTOL SAMPIT) ini sehubungan dengan Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-8/PB/2025 tentang TataCara Pembayaran Tagihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Katalog Elektronik Atas Beban APBN dan masih adanya Deviasi Hal. III DIPA pada satuan kerja yang melebihi 5%.

Narasumber pada kegiatan ini Mohammad Irfan Basuki Pejabat Fungsional PTPN KPPN Sampit, dengan materi yaitu Pemutakhiran Halaman III DIPA dan proses pembayaran belanja Pemerintah melalui INAPROC serta My Intress.

My Intress adalah sebuah platform monitoring keuangan yang mengintegrasikan dua aplikasi utama, yaitu OMSPAN dan MonSAKTI. Inisiatif ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kementerian Keuangan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan transaksi keuangan negara.

My Intress hadir sebagai solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam sistem monitoring sebelumnya, termasuk fragmentasi data, duplikasi informasi, serta rendahnya efisiensi operasional akibat penggunaan banyak aplikasi yang belum terintegrasi.