CATATAN DI HARI KEDUA
PELATIHAN ONLINE RISK MANAGEMENT FOR PUBLIK SECTOR
Kuala Pembuang│pa-kualapembuang.go.id
PA.KUALAPEMBUANG Mengawali materi dihari kedua “Identifikasi Risiko” Miss Lady Aprilia membukanya dengan sebuah prolog peristiwa yang terjadi pada tanggal 28 Januari 1986. Challenger lepas landas sekira pukul 11.38 waktu setempat dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Christa McAuliffe mencatatkan sejarah sebagai warga sipil pertama yang bepergian ke luar angkasa.
Nampak di hari kedua Panitera PA Kuala Pembuang saat mengikuti materi
Risk management Publik Sector
Namun, impian tersebut segera berubah menjadi tragedi dalam hitungan detik, tepatnya 73 detik setelah lepas landas. Ratusan orang yang menyaksikan peristiwa tersebut, termasuk keluarga Christa McAuliffe, dibuat terhenyak. Pesawat luar angkasa tersebut meledak dan terbelah menjadi dua di udara. Asap hitam pekat dan api menyembur dari pecahan pesawat ulang-alik tersebut. Jutaan pasang mata turut menyaksikan peristiwa tersebut dari tayangan langsung televisi. Tidak ada yang berhasil selamat dalam insiden tersebut. Challenger menjadi insiden besar pertama yang melibatkan pesawat luar angkasa dalam ekspedisi yang dilakukan Badan Antariksa AS, NASA.
Nampak Panitera PA Kuala Pembuang dengan seksama mengikuti materi
Risk management Publik Sector via Zoom Meeting
Hasil penyelidikan menyatakan tragedi tersebut disebabkan oleh kegagalan segel ‘O-ring’ di salah satu dari dua tangki bahan bakar roket Ring elastis tersebut tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya karena cuaca dingin saat peluncuran di Kennedy Space Center, Florida. Akibatnya, terjadi serangkaian kegagalan yang berujung kehilangan besar tersebut. NASA akhirnya memutuskan untuk tidak mengirim astronot ke luar angkasa selama lebih dari dua tahun selama sejumlah fitur di pesawat ulang-alik didesain ulang.
Sebenarnya ada pesan yang ingin disampaikan dalam penggalan peristiwa tersebut diatas, artinya tidak ada satu pekerjaan pun yang kita lakukan dan jalani dalam kehidupan ini yang tanpa risiko. Sebagai makhluk yang dianugerahi akal oleh sang pencipta, maka kewajiban kita untuk meminimalisir segala kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi, kapanpun dan dimanapun. Terkadang kita hanya melakukan proteksi dan identifikasi pada hal-hal besar yang nampak di permukaan tapi berakibat kecil, dibanding memproteksi dan mengidentifikasi sesuatu yang kecil dan dianggap sepele tapi berakibat fatal. (Redaksi/IT).
MEMUTUS MATA RANTAI COVID-19 Selanjutnya