Kultum Hari Keempat Ramadhan 1146 “Mengenal Sifat Wajib 20 Bagi Allah SWT”
Muara Teweh | pa-muarateweh.go.id
Kultum hari keempat Ramadhan 1146 H yang disampaikan oleh Hakim PA Muara Teweh Bapak Abdurahman Sidik, S.H.I di Musholla Al Mizan PA Muara Teweh.
Dalam kultum tersebut, Bapak Abdurahman Sidik, S.H.I menyampaikan tentang Sifat Wajib 20 bagi Allah SWT yang perlu diketahui oleh seluruh umat Muslim.
1. Wujuud
Wujuud artinya ada (keberadaan). Keberadaan atau eksistensi Allah SWT dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta. Dalam hal ini, keberadaan alam semesta yang teratur dengan hukum-hukumnya (sunatullah) membuktikan bahwa alam ini ada yang mengatur, yaitu Allah.
2. Qidaam
Qidaam artinya terdahulu. Allah adalah dzat yang awal dan juga yang akhir, tidak ada yang mendahului-Nya. Keberadaan alam semesta terlahir karena ada yang menciptakan dan mengatur yaitu Allah yang mendahului.
3. Baqaa’
Baqaa artinya kekal. Allah SWT akan selalu ada dan tidak akan mati. Berbeda dengan ciptaan-Nya, manusia, tumbuhan, dan hewan pasti akan mati. Sementara Allah SWT akan kekal abadi dan tidak berubah-ubah.
4. Mukhalafatu Lil-Hawaditsi
Mukhalafatu lil-hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Allah SWT tidak mungkin sama dengan makhluk yang diciptakan. Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang hal ini tertera dalam Q.S Al-Syura (42):11
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia yang Maha Mendengar, Maha Melihat.”
5. Qiyamuhu Binafsihi
Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah SWT tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Ankabut (29):
Artinya: “Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
6. Wahdaniyah
Wahdaniyah artinya esa. Allah SWT ialah tunggal, satu, dan tidak ada yang menandinginya. Hal ini dapat dibuktikan dengan keteraturan di alam semesta sebagai wujud ciptaan Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Q.S. Al-Anbiya’ (21):22
Artinya: “Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Maha Suci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.”
7. Qudrah
Qudrah artinya kuasa. Kekuasaan Allah SWT tak terbatas atas segalanya. Tidak ada yang dapat menghalangi-Nya. Bukti kekuasaan Allah SWT yaitu keberadaan jagat raya, planet, dan jutaan bintang yang dapat bergerak beraturan tanpa adanya tabrakan.
8. Iraadah
Iraadah artinya berkehendak. Ketika Allah SWT telah berkehendak atas sesuatu, maka pasti akan terwujud. Allah SWT memiliki kehendak sendiri dalam menciptakan sesuatu tanpa perintah pihak lain.
9. Ilmu
Ilmu artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segalanya, baik yang Zahir maupun batin. Tidak ada kejadian yang bisa lepas dari pengetahuan Allah SWT. Firman Allah yang menjelaskan sifat ini tertera dalam Q.S al-Hujuraat (49):16
Artinya: “Katakanlah (kepada mereka), “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
10. Hayat
Hayat artinya hidup. Allah akan hidup selama-lamanya dan kekal abadi. Berbeda dengan manusia atau hewan yang memerlukan jantung, Allah SWT hidup tanpa membutuhkan sesuatu dan tanpa didahului oleh siapapun.
11. Sama’
Sama’ artinya mendengar. Sifat Allah Maha Mendengar disebut Sami’an. Allah SWT mendengar segalanya dan tidak ada sesuatu yang tidak didengar oleh-Nya.
12. Bashar
Bashar artinya melihat. Allah SWT Maha Melihat segalanya, baik besar maupun kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah SWT tidak terbatas, teknologi canggih manusia tidak akan dapat melampaui penglihatan Allah SWT.
13. Kalam
Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Keberadaan firman Allah SWT dibuktikan dengan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril yaitu kitab Al-Quran. Allah SWT juga berfirman (berbicara) kepada beberapa rasul dan nabi-Nya secara langsung.
14. Qadiran
Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah SWT merupakan dzat yang memiliki kuasa dan dapat berkehendak atas apapun yang ada di alam semesta.
15. Muriidan
Muridan artinya Maha Berkehendak. Allah SWT berkehendak atas segala sesuatu yang ia ciptakan.
16. ‘Aaliman
Aaliman artinya Maha Mengetahui. Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu dan tidak ada yang bisa disembunyikan tanpa pengetahuan Allah SWT.
17. Hayyan
Hayyan artinya Maha Hidup. Allah merupakan dzat yang Maha Hidup dan tidak akan pernah mati selamanya.
18. Sami’an
Sami’an artinya Maha Mendengar. Allah SWT dapat mendengar segala sesuatu.
19. Basiran
Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun, bahkan yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh makhluk-Nya.
20. Mutakalliman
Sifat yang terakhir yaitu Mutakaliman, yang artinya Maha Berkata-kata. Hal ini dibuktikan dengan Al-Quran yang berisi firman-firman Allah SWT.
Klasifikasi Sifat Wajib Allah
Sifat-sifat wajib Allah SWT yang telah disebutkan di atas kemudian dikelompokkan menjadi empat, yakni sebagai berikut:
1. Nafsiyah
Sifat nafsiyah berkaitan dengan dzat Allah SWT semata. Allah hanya ada satu, yaitu Wujud (ada).
2. Salbiyah
Sifat salbiyah adalah sifat yang menolak segala sifat yang tidak layak bagi Allah SWT karena Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Sifat salbiyah ada lima yaitu Qidaam, Baqa, Mukhalafatu Lil-Hawaditsi, Qiyamuhu Binafsihi, dan Wahdaniyah.
3. Ma’ani
Sifat ma’ani adalah sifat yang juga dimiliki oleh makhluk-Nya, tetapi dalam diri Allah maka maknanya tidak terbatas, sedangkan jika yang memiliki makhluk, maka maknanya terbatas. Sifat ini ada tujuh, yaitu Qudrat, Iradah, Ilmu, Hayât, Sama’, Bashar, dan Kalam. Contohnya: Allah Maha Hidup artinya selamanya dan tidak akan mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup, tapi suatu saat akan mati.
4. Ma’nawiyah
Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang selalu tetap pada dzat Allah dan tidak mungkin suatu saat Allah tidak bersifat seperti itu. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri karena setiap sifat ma’ani pasti juga ada sifat ma’nawiyah. Sifat tersebut yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayan, Sami’an, Basiran, dan Mutakalliman. (m2n)
PA Kuala Pembuang Ikuti Pembinaan Pimpinan PTA Palangkaraya Selanjutnya