Dari 9 Aplikasi Sekarang Sudah Menjadi 11 Aplikasi
Dari 9 Aplikasi Sekarang Sudah Menjadi 11 Aplikasi
Bertempat di Ballroom Dinasty Hotel Kuta, jumat 31 januari 2020 Dijen Badilag melounching dua aplikasi inovasi badilag yaitu Aplikasi gugatan mandiri dan Aplikasi Validasi Akta Cerai. Kedua aplikasi ini merupakan aplikasi yang ke- 10 dan ke- 11 di era kepemimpinan Bapak Aco Noor. Aplikasi ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menyusun dan membuat gugatan sendiri tanpa harus bingung memformulasikan gugatan. Sedangkan aplikasi Validasi akta cerai ini adalah aplikasi yang tak kalah canggihnya dengan aplikasi yang lain karena aplikasi ini mampu mendeteksi keaslian akta cerai yang diajukan ke KUA oleh masyarakat yang ingin menikah sehingga dapat diketahui apakah akta tersebut asli atau palsu;
Sebagaimana diketahui ditahun 2019 dirjen badilag juga telah melounching 9 Aplikasi inovasi unggulan badilag . Adapun 9 (sembilan) Aplikasi Unggulan Ditjen Badilag terdiri dari :
1) Aplikasi Notifikasi Perkara
2) Aplikasi Informasi Produk dan Perkara
3) Aplikasi antrean Sidang
4) Aplikasi Data Kemiskinan
5) Aplikasi Command Center
6) Aplikasi PNBP Fungsional
7) Aplikasi e-Eksaminasi
8) E-Register
9) E-Keuangan Perkara
Dari 9 aplikasi yang telah diluncurkan Ditjen Badilag, ada 3 aplikasi yang dapat sekaligus berjalan pada perangkat yang mendukung aplikasi berbasis web, android/ios, dan sms, yaitu aplikasi Notifikasi Perkara, Aplikasi Informasi Produk dan Antrean Sidang. Ketika pihak berperkara telah melakukan registrasi untuk layanan android, maka secara otomatis akan mendapatkan layanan berupa Notifikasi Perkara, Informasi Produk, dan antrean Sidang.
Dengan adanya kedua aplikasi yang baru di laouncing ini maka ada 11 inovasi unggulan dari badilag dalam rangka terus mengadakan lompatan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat;
Kepada tim jurnalis PA pulpis, Ketua PA pulang pisau Sri Roslinda menyampaikan harapan yang besar dengan adanya kedua inovasi yang baru ini masyarakat semakin mudah untuk mengakses pengadilan untuk memperjuangkan hak-haknya.
(Erpan)
