“Segala Keberhasilan itu ada Harganya” Amanat Wakil Ketua PA Sampit Pada Apel Senin Pagi Tanggal 10 Februari 2020

Written by Mursidi, S.H. on . Posted in Sampit

Written by Mursidi, S.H. on . Hits: 688Posted in Sampit

“Segala Keberhasilan itu ada Harganya” Amanat Wakil Ketua PA Sampit Pada Apel Senin Pagi Tanggal 10 Februari 2020

C:UsersFUJITSUAppDataLocalMicrosoftWindowsINetCacheContent.WordIMG_20200213_204643.jpgSampit | www.pa-sampit.go.id

Pada hari Senin (11/02/2020) sebagaimana yang rutin dilaksanakan Apel Senin pagi di PA Sampit, tepat pukul 07.30 WIB apel dimulai bertempat di teras depan kantor PA Sampit. Apel diikuti oleh unsur Pimpinan, Hakim, Pejabat Fungsional dan Struktural, staf, para PPNPN, Anggota Posbakum serta para mahasiswa Praktik Kemahiran Hukum I Fakultas Syari’ah IAIN Palangka Raya. Sebagai Pembina Apel adalah Wakil Ketua PA Sampit Dr. Muhammad Kastalani, S.H.I., M.H.I. dan Pemimpin Apel Jumberi (PPNPN).

Ada beberapa hal yang disampaikan Wakil Ketua dalam amanatnya, antara lain: bahwa beliau mengucapkan terima kasih atas do’a dari kawan-kawan semua sehingga beliau lulus tes wawancara sebagai peserta pendidikan dan pelatihan ekonomi syariah di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Riyadh, Arab Saudi. Saya pribadi juga meminta maaf kepada rekan-rekan yang terdampak langsung nantinya yaitu para hakim dan panitera pengganti, karena akan meninggalkan tugas beberapa waktu lamanya.

Pelajaran untuk kita semua, ada pepatah Jawa bilang, saya suka pepatah ini yang merupakan tertulis pada logo Pemerintah Jawa Timur “Jer Basuki Mawa Beya“ artinya bahwasanya segala sesuatu itu butuh biaya, segala kesuksesan dan keberhasilan itu ada biaya yang kita bayar ada harga yang harus kita penuhi, kantor kita otomatis diusulkan kembali untuk menuju WBK, itu diperlukan terobosan-terobosan, inovasi-inovasi, kalau harga itu tidak dibayar sudah pasti keberhasilan itu “jauh panggang daripada api”. Selama kita tidak ada inovasi kedepannya, mustahil kita bisa meraih WBK. Ungkap beliau 

C:UsersFUJITSUAppDataLocalMicrosoftWindowsINetCacheContent.WordIMG_20200213_204754.jpg

Ini dapat diambil bagi adik-adik mahasiswa yang sekarang lagi musim menanam, 5 tahun kedatang musim memanen, karenanya harus dipupuk dari sekarang, yaitu belajar, ibadah dan do’a. Dalam konteks yang lebih luas, ada penelitian menarik kenapa virus corona tidak masuk ke Indonesia, direktur Rumah Sakit Infeksi Paru mengungkapkan, karena masyarakat indonesia itu senang berdo’a dan beribadah. Mari perbaiki dari sekarang pola hidup dan pola piker kalian, karena nantinya kalian dimasa depan akan meraih keberhasilan. 

Selesai amanat, Wakil Ketua memimpin do’a dengan bersama-sama membaca surah Al-Fatihah. (Tim Redaksi PA Sampit).